Penyesalan Petrus dan Yudas



Tema                          : Penyesalan
Nats                            : Matius 26:69-75, 27:1-10 dan 1 Yohanes 1:9

Injil Matius ditulis oleh Matius pemungut cukai, seorang murid Yesus yang setia mengikuti perjalanan Yesus dan menyaksikan banyak pengajaran dan mukjizat-Nya. tujuan Matius menulis injil ini yaitu untuk menceritakan bahwa Yesus adalah mesias.

Dalam Mat. 26:69-75 dan Mat. 27:1-10 berbicara tentang penyesalan Simon Petrus dan Yudas Iskariot. Berbicara tentang penyesalan, kita harus tahu artinya, “apa itu penyesalan?” ada beberapa pendapat dari berbagai pihak :
1.    Secara umum, penyesalan adalah perasaan gelisah, takut, atau kecewa karena sudah melakukan perbuatan yang salah
2.    Dalam pengertian rohani, penyesalan adalah perasaan takut dan merasa bersalah karena telah melanggar firman Tuhan atau berbuat dosa
3.    Menurut orang muda, penyesalan adalah adanya rasa sedih/gundah dan kecewa karena gagal dalam melakukan sesuatu. Seperti pada waktu setelah menyelesaikan ujian, ada soal yang tak terjawab, padahal mudah, maka dalam hati akan merasa kecewa

Contoh dari alkitab yaitu Petrus. Ia menyesal karena telah menyangkal Yesus sebanyak 3 kali, yaitu ketika di halaman rumah imam besar, ia sedang duduk di perapian untuk menghangatkan diri, kemudian datang hamba perempuan bertanya apakah ia bersama-sama dengan Yesus orang Galilea itu, Petrus mengatakan, “tidak, aku tidak tahu maksudmu.” Kemudian datang lagi hamba laki-laki menanyai apakah ia juga bersama orang itu, Petrus menjawab, “Aku tidak kenal orang itu.” Tidak lama kemudian datanglah orang-orang yang berkumpul di situ untuk menanyainya apakah ia juga salah satu dari orang itu, ia menyangkal “Aku tidak kenal orang itu.” Padahal sebelumnya Petrus telah diingatkan Yesus bahwa ia nanti akan menyangkal-Nya sebanyak 3 kali sebelum ayam berkokok. Namun karena sifat Petrus yang implusif/terlalu percaya diri, maka ia tidak percaya akan perkataan Yesus sendiri.

Mengenai Simon Petrus :
·        Petrus dikenal sebagai pemimpin dari para murid Yesus, karena ia seringkali muncul dan memberikan tanggapan yang pertama kali
·        Petrus adalah orang yang sangat percaya diri, kadang kelewatan dalam berpendapat dan impulsive
·        Pekerjaan Petrus sebelumnya adalah seorang nelayan

Yang kedua yaitu Yudas. Yudas adalah murid yang telah menjual Yesus kepada imam-imam kepala untuk disalibkan. Karena ia adalah orang yang serakah/ gila harta maka ia rela menjual Yesus dengan harga 30 keping perak. Sungguh perbuatan yang keterlaluan, padahal selama itu Yudas bersama-sama Yesus dalam setiap perbuatan-Nya. Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Ia kemudian mengembalikan uang itu kepada para imam tapi ditolak, lalu uang itu dilemparkannya ke dalam Bait Suci. Kemudian ia menggantung dirinya.

Mengenai Yudas Iskariot :
·        Yudas adalah pemegang kas dari murid-murid Yesus/ disebut bendahara
·        Yudas adalah orang yang serakah dan perhitungan
·        Pekerjaan Yudas sebelumnya tidak diketahui dengan jelas

Petrus dan Yudas pada akhirnya menyesal karena merasa bersalah. Petrus menyesali perbuatannya dan ia bertobat, akan tetapi berbeda dengan Yudas, setelah ia menyesali perbuatannya, ia justru mengakhiri hidupnya. Alasan Yudas bunuh diri karena ia tidak menemukan jalan keluar dan terbelenggu oleh penyesalan.

Kita dapat belajar bahwa penyesalan itu diciptakan Allah sebagai pelajaran supaya kita tidak melakukan kesalahan yang sama dan berusaha untuk hidup yang lebih baik. Penyesalan bukan untuk dikenang terus berbulan-bulan bahkan tahunan, akan tetapi sebagai petunjuk bahwa kesalahan jangan sampai terulang kembali. Kita dapat berfikir bahwa penyesalan pasti terjadi diakhir cerita dan biasanya sangat memilukan, seperti layaknya dosa yang diawal menggiurkan tetapi akhirnya memilukan. Maka jika Allah idak menciptakan penyesalan, manusia akan terus berkecimpung dalam/ melakukan dosa tanpa henti.

Langkah untuk melawan penyesalan :
·        Mengakui segala kesalahan/dosa kepada Tuhan. Dengan pengakuan hati kita menjadi lega/ bersih
·        Bertobat dan berkomitmen supaya tidak melakukan kesalahan yang sama. Dengan komitmen, maka Tuhan akan selalu mengingatkan kita dari tipu daya dosa
·        Menjauhkan diri dari kesalahan yang sama, tidak mengingatnya lagi/ melupakannya


KESIMPULAN
Kita patut bersyukur karena Allah telah menciptakan suatu penyesalan supaya kita dapat mengaku segala perbuatan jahat kita dan bertobat. Karena biarpun kita menutupi kejahatan kita, Allah tidak akan pernah tidur dan mata-Nya selalu mengawasi hidup kita terlebih hati setiap kita, Ia sabar menunggu sampai kita mau mengakui segala dosa kejahatan kita dan bertobat.

Sungguh indah berkat firman Tuhan kali ini yang mengajarkan supaya kita senantiasa mengakui kesalahan/ menyesali perbuatan kita dan tidak melakukannya lagi. Supaya firman ini selalu menjadi pengingat bagi sobat” sekalian dimanapun dan kapanpun, terutama dalam kondisi sulit dan terdesak.

N.B.
1 Yohanes 1:9
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

“Soli Deo Gloria”


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemuda yang Memberi Dampak

Panggilan Sebagai Murid Yesus