Menyambut Kelahiran Sang Mesias
Sabtu, 24 Desember 2016
Tema : Menyambut Kelahiran Sang Mesias
Nats : Mat 2 : 1~12
1 Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari timur ke Yerusalem 2 dan bertanya-tanya: “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.”
Orang-orang majus atau majusi itu tinggal di Kota Babel yang sekarang terpecah menjadi 2 negara terpisah yaitu Kuwait dan Irak. Kota Babel terletak di sebelah timur laut dari Kota Yerusalem. Jarak dari Kota Babel sampai ke Yerusalem yaitu ratusan kilometer dan harus melewati padang gurun. Di padang gurun itu banyak sekali rintangan /penghambat yang harus dihadapi seperti badai gurun, ketika badai datang maka lingkungan sekitarnya menjadi gelap gempita dengan kecepatan angin yang tinggi. Kemudian di gurun juga banyak perampok yang ingin mencuri harta benda mereka, sehingga tidak mungkin seperti yang diceritakan hanya“3 orang majus dari timur” yang datang, di ayat 1 dikatakan”orang-orang majus dari timur” yang berarti mereka datang berbondong-bondong dalam sekelompok orang. Juga karena jaraknya yang sangat jauh, ratusan kilometer sedangkan mereka hanya menunggang unta maka mereka menghabiskan waktu siang dan malam, di siang hari suhu sangat tinggi sedangkan di malam hari suhu sangat rendah. Tetapi meskipun banyak rintangan dan tantangan orang-orang majus tetap berusaha untuk dapat menyembah dan memberi persembahan kepada Yesus yang baru lahir dengan dituntun bintang dari timur.
Dalam ay. 2 setelah mereka sampai di kota, mereka sempat berpikir bahwa raja pasti tinggal di istana, jadi mereka bertolak dari bintang timur dan mengunjungi Raja Herodes. Tapi tujuan mereka juga ingin mewartakan kelahiran Yesus kepada Raja dan para penguasa negeri.
Ketika Raja Herodes mendengar hal itu dari orang majus maka dikumpulkan semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintai keterangan, di mana Mesias akan dilahirkan (ay4). Ahli Taurat adalah orang yang sangat cerdas tentang silsilah dan sejarah perjanjian lama, sejak kecil mereka sudah belajar tentang kitab nabi-nabi yang dahulu bukan berbentuk buku melainkan seperti gulungan panjang. Sehingga ketika Herodes bertanya di mana Yesus akan dilahirkan, tanpa berpikir panjang mereka menjawab “Di Betlehem di tanah Yehuda”(ay5~6).
Tetapi tujuan Raja Herodes bertentangan dengan orang-orang majus, ia berencana untuk membunuh Yesus yang baru lahir dengan meminta informasi dari orang majus (ay7~8), karena Raja Herodes takut jika nanti Yesus hadir sebagai raja dan penguasa sehingga setiap orang akan taat pada perintah-Nya. Setelah mereka mendengar perkataan raja mereka berangkat, dan bintang yang dilihatnya di Timur mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada(ay9). Ketika melihat bintang itu sangat bersukacitalah mereka(ay10). Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat mereka bersama dengan Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka-pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan persembahan kepadaNya, yaitu emas, kemenyan dan mur(ay11). Mengapa persembahan yang diberikan harus emas, kemenyan dan mur? Kita tahu bahwa emas bukan sembarang logam, emas disebut salah satu dari logam mulia yang saat itupun sangat mahal harganya, biasanya dibuat perhiasan. Kemenyan yang berbau harum biasanya digunakan untuk memberi persembahan kepada para dewa, dan mur merupakan getah dari pohon mahoni yang menggumpal menjadi minyak wangi yang murni dan harum. Jadi bagi mereka itulah persembahan terbaik yaitu harta yang mereka punya yang layak untuk dipersembahkan.
Kita juga ingat para gembala yang hidup dengan kesederhanaan. Karena para gembala tidak berpendidikan maka mereka tidak paham jika diberi petunjuk bintang dari Timur, maka Allah mempunyai inisiatif untuk memberitahu mereka melalui malaikat secara langsung. Setelah diberitahu para gembala langsung bergegas menuju palungan tempat Mesias dilahirkan. Para gembala memberi respon positif seperti halnya orang majus, yang mau berkunjung untuk merayakan dan memberi persembahan sehingga mereka memperoleh sukacita natal, namun beda halnya dengan Raja Herodes, imam-imam, dan ahli Taurat mereka malah merencanakan untuk membunuh Yesus.
KESIMPULAN (Conclusion)
Natal itu bukan sekedar perayaan untuk mencari dan menerima hadiah dari orang lain, namun seperti yang dicontohkan para gembala dan orang-orang majus kita harus datang menyambut kelahiran sang Mesias dan memberi persembahan.
Nah, bagaimana temen-temen, renungan spesial natal kali ini mengajak kita untuk tidak hanya menerima hadiah tetapi justru harus memberi hadiah kepada Kristus yang telah lahir sebagai raja dan juru selamat. Sehingga momen kebahagiaan natal menjadi lengkap dengan penuh damai sukacita.
“Soli Deo Gloria”
~Selamat hari natal 2016~
Sumber : Persekutuan Remaja&Pemuda GKA Anugerah Tulungagung (Ev. R. Suprapto)
Komentar
Posting Komentar