Mengingat Tuhan dalam Segala Hal
Sabtu, 24 September
2016
Tema : Mengingat Tuhan dalam segala aspek
kehidupan
Nats : Pengkotbah 11 : 9-10 dan 12 : 1
Apa yang kalian pahami dari bacaan tersebut? Pengkotbah
ditulis oleh Raja Salomo anak Raja Daud. Dalam injil Pengkotbah seringkali
mengundang kontroversial, kalau kita baca, isinya tentang kesia-siaan atau hal
yang pesimis. Tapi itu semua karena kondisi dari Raja Salomo yang waktu itu sudah tua, ia
menyesali masa mudanya dan menasihatkan supaya kita jangan sampai salah langkah
ketika kita muda. Pengkotbah ay. 11 : 9-10 dan 12 : 1 membahas tentang masa muda.
Biasanya orang muda cenderung bersuka ria menikmati masa
mudanya, bebas melakukan segala kenikmatan hatinya. Nah itulah sifat anak muda
beda dengan orang tua, anak muda belum pernah merasakan menjadi tua, “jadi
mumpung ada waktu dan kesempatan buat apa disia-siakan”, itulah pikiran anak
muda.
Disini kita akan membahas tema kita, biasanya anak muda
jarang sekali bahkan tidak pernah mengingat Tuhan di hidupnya. Kalau pernah,
coba berapa ayat per hari yang kalian
baca? Atau berapa kali kalian berdoa dengan sungguh? Pasti kebanyakan menjawab
dengan senyum manis :v . Nah itulah mengapa bertapa penting mengingat Tuhan dalam
segala aspek kehidupan.
Alasan pertama ay 12 : 1 mengatakan “Ingatlah akan
Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun
yang kaukatakan : “Takada kesenangan bagiku di dalamnya!” ” Karena kita
tidak pernah tau akan masa depan (bahkan satu detik-pun), dan kita juga tak pernah tau kapan
kita dipanggil. Jadi, kita hendaknya selalu berpegang teguh akan firman dan
selalu mengingat-Nya.
Kedua ay 11 : 10
mengatakan “Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari
tubuhmu, karena kemudaan dan fajar hidup adalah kesia-siaan.” Segala sesuatu
yang kita perbuat, yang baik maupun jahat adalah kesia-siaan tanpa kita menyertakan Tuhan
di dalamnya. Misalnya ada dua orang, yang satu seorang milioner dan yang kedua orang
miskin, belum tentu yang milioner hidupnya tenang, mungkin ia bingung mau
diapakan harta segudang-nya. Kemudian mungkin orang miskin memiliki hidup yang lebih
tenang, karena tidak punya beban harta. Nah dari ilustrasi diatas maka Tanpa
Tuhan ikut campur tangan maka segala sesuatu yang kita perbuat menjadi sia-sia.
Ketiga ay 11 : 9 berbicara “Bersukarialah, hai pemuda,
dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah
keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala
hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan!” dari sini kita mengetahui,
segala sesuatu akan dipertanggung jawabkan dihadapan Tuhan, yaitu segala aspek
kehidupan kita. Baik dari hati, pikiran, perbuatan, perkataan, penglihatan, dan
lainnya. Maka sebagai anak muda tidak ada salahnya menikmati hidup, bersukaria
tetapi harus membatasi diri dengan firman, yaitu bersukaria karena taat akan firman
Tuhan.
KESIMPULAN
(Conclusion)
Kita harus selalu ingat
sebagai anak muda yang setia kepada Tuhan, untuk selalu mengingat Tuhan dalam
segala aspek kehidupan karena kita tidak tau akan hari esok, tanpa Tuhan semua
jadi sia-sia, dan segala sesuatu akan dipertanggung jawabkan.
Hai sobat,
pasti kalian sudah relevan dengan ayat Pengkotbah ini karena sering dibahas di
gereja atau persekutuan. Tapi tak ada salahnya untuk mengingat dan merenungkan
kembali sebagai anak muda. Ingat ! Tetaplah setia dan selalu rindu akan kebenaran firman Tuhan.
“Soli
Deo Gloria”
Komentar
Posting Komentar