Memberi Persembahan


Tema                : Memberi Persembahan yang Benar
Nats                 : Markus  12 : 41-44

Apakah kita lebih suka memberi atau diberi? Secara umum orang lebih suka menerima daripada memberi.
Bagaimana kita melihat dari ayat tersebut apakah yang lebih berharga uang dari orang banyak atau uang dari janda miskin. Seorang wanita pada zaman itu dilarang untuk bekerja, ia hanya memperoleh uang dari suaminya. Jikalau suaminya sudah meninggal, janda tersebut mendapat uang dari keluarga besar/ orang tuanya. Sedangkan kalau orang tuanya tidak memberi maka ia hanya mampu mengemis dari orang lain.

Dalam pasal (42) Janda miskin memberikan dua peser, yaitu satu duit. Andaikata itu di zaman sekarang upah dari seorang pekerja minimal 1.500.000 itu tiap bulan, kalau tiap hari 50.000. orang yang bekerja memberi persembahan 20% dari gaji/hari yaitu 10.000 sedangkan orang miskin yang hanya mempunyai 1.000 rupiah diberikan seluruhnya untuk persembahan. Bagaimana anda melihat persembahan antara orang kaya dan orang miskin? secara umum seseorang akan lebih suka dengan uang 10.000 dibanding uang 1.000, seseorang lebih suka yang jumlahnya banyak. Tetapi lebih berharga mana persembahan orang kaya atau orang miskin? mungkin orang akan menjawab lebih berharga persembahan dari orang miskin. 

Dalam pasal (41) Tuhan Yesus sedang mengamati kotak persembahan, orang kaya memberi jumlah yang besar (42) kemudian datang janda miskin dan memasukkan dua peser, yaitu satu duit. (43) Yesus berkata kepada murid-Nya bahwa janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan uang dalam peti persembahan. (44) dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa orang kaya memberi dari kelimpahannya, sedangkan janda miskin memberi dari kekurangannya yaitu seluruh nafkahnya.


Asumsi yang harus dihindari saat memberi persembahan :
1.      Memberi dengan berpura-pura. Yaitu ketika lupa membawa uang persembahan, pura-pura mengambil uang dan memasukkan dalam kantong.
2.      Memberi dengan terpaksa. Yaitu takut jika tidak memberi maka dianggap mencuri harta Tuhan.
3.      Memberi dengan imbalan. Yaitu memberi degan mengharapkan upah yang lebih besar.
Misalnya seorang memberikan 10.000 kepada Tuhan, kemudian ia berharap Tuhan akan memberi 100.000 kepadanya.

Hindari asumsi-asumsi yang salah dalam memberikan persembahan kepadaNya, berikan dengan tulus dan apa adanya. Meskipun kita masih pelajar belum berpenghasilan, tetapi jangan kuatir dalam memberi persembahan karena kita dapat memberi dari waktu, tenaga, pikiran dan tubuh kita untuk kemuliaan Tuhan (Roma 12 : 1).


KESIMPULAN

Memberikan persembahan dengan tulus dan apa adanya itulah persembahan yang dikehendaki oleh Tuhan. Memberi persembahan bukan hanya dalam bentuk uang, tetapi bisa menyediakan waktu untuk Tuhan, tenaga dalam pelayanan, pikiran yang baik dan berkenan kepadaNya.
~GBU all~


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penyesalan Petrus dan Yudas

Pemuda yang Memberi Dampak

Panggilan Sebagai Murid Yesus